Film bertajuk religi Kristen ini adalah garapan Sony Pictures, Tristar
Entertainment, LD Entertainment, dan Affirm Films (Sony Company). Film
tentang keberadaan Yesus (dari Alkitab) saat masuk dalam dunia manusia
yang berakhir dengan 'kematian dan kehidupan kembali' dibawa kembali ke
layar lebar dengan cara yang berbeda oleh sang sutradara Kevin Reynolds.
Clavius (dibintangi oleh Joseph Fiennes) adalah pemain film yang
berperan sebagai komandan yang ditunjuk oleh Pintius Pilate (Peter
Firth) untuk mengatur penyaliban Yesus setelah keberadaan Yesus diklaim
telah membawa banyak kesembuhan dan kelegaan bagi banyak orang miskin
dan kelas bawah kala itu, dan itu membuat pemerintah yang berkuasa
seolah-olah tidak berfungsi untuk mengontrol rakyat, menjadikan Pontius
Pilate murka.
Perintah untuk menyalibkan Yesus kemudian masuk dalam komando Clavius
dan segera dilaksanakan, meski pada fakta tindak hukum yang akan mereka
jatuhkan tidak memiliki dasar apapun.
Penyaliban sukses dilaksanakan, hingga kemudian semua orang yang telah berkumpul menyaksikan penalti hukum itu kembali ke tempat masing-masing dan menunggu keesokan hari, terjadi hal yang tidak pernah mereka bayangkan, dan tidak pernah terjadi.
Setelah disalibkan, mayat Yesus kemudian diturunkan dan disemayamkan digua yang dijaga ketat oleh pihak kerajaan, untuk memastikan tidak ada yang akan mengganggu atau melakukan tindakan apapun terhadap korban, namun mereka tidak menyadari bahwa orang yang mereka salibkan tersebut adalah yang maha kuasa, yang masuk dalam tubuh manusia untuk melihat bagaimana manusia memperlakukan sesamanya.
Penyaliban sukses dilaksanakan, hingga kemudian semua orang yang telah berkumpul menyaksikan penalti hukum itu kembali ke tempat masing-masing dan menunggu keesokan hari, terjadi hal yang tidak pernah mereka bayangkan, dan tidak pernah terjadi.
Setelah disalibkan, mayat Yesus kemudian diturunkan dan disemayamkan digua yang dijaga ketat oleh pihak kerajaan, untuk memastikan tidak ada yang akan mengganggu atau melakukan tindakan apapun terhadap korban, namun mereka tidak menyadari bahwa orang yang mereka salibkan tersebut adalah yang maha kuasa, yang masuk dalam tubuh manusia untuk melihat bagaimana manusia memperlakukan sesamanya.
Gua persemayaman akhirnya ditemukan telah kosong pada keeseokan hari,
dengan ikatan dan benda yang ikut bersama dengan jenazah yang
ditempatkan di dalam tempat itu telah ditinggalkan. Dan perburuan
terbesar dalam sejarah manusia saat itupun dimulai.
Batalyon tentara spesial yang dipimpin langsung oleh Clavius menginterogasi setiap orang yang mereka temui untuk mengetahui apa yang telah terjadi, mengapa orang yang telah meninggal itu hilang sementara telah ditempatkan di ruang yang dijaga ketat.
Lucius (Tom Felton) yang mengetahui bagaimana kejadian itu menjelaskan kepada Clavius dalam sebuah ancaman serdadu yang mereka turunkan ke semua tempat, bahwa kerajaan telah melakukan sebuah kesalahan terbesar dengan menghukum mati seorang yang bukan orang biasa, yang telah bangkit kembali, menunjukkan keabadian dan kedamaian, menghenyakkan hati Clavius yang telah merongrong dan menghancurkan mereka yang mempercayai Yesus.
Kisah ini tidak menceritakan bagaimana Yesus dalam kehidupan pada masa itu, tetapi lebih kepada bagaimaan kebangkitan itu ada, meski sedikit yang percaya, dan semakin tidak ada yang percaya, dan kehancuran umat manusia dimulai dari ketidakpercayaan itu, dengan terus mengekang perkembangan mereka yang percaya di Yerusalem pada masa itu.
Batalyon tentara spesial yang dipimpin langsung oleh Clavius menginterogasi setiap orang yang mereka temui untuk mengetahui apa yang telah terjadi, mengapa orang yang telah meninggal itu hilang sementara telah ditempatkan di ruang yang dijaga ketat.
Lucius (Tom Felton) yang mengetahui bagaimana kejadian itu menjelaskan kepada Clavius dalam sebuah ancaman serdadu yang mereka turunkan ke semua tempat, bahwa kerajaan telah melakukan sebuah kesalahan terbesar dengan menghukum mati seorang yang bukan orang biasa, yang telah bangkit kembali, menunjukkan keabadian dan kedamaian, menghenyakkan hati Clavius yang telah merongrong dan menghancurkan mereka yang mempercayai Yesus.
Kisah ini tidak menceritakan bagaimana Yesus dalam kehidupan pada masa itu, tetapi lebih kepada bagaimaan kebangkitan itu ada, meski sedikit yang percaya, dan semakin tidak ada yang percaya, dan kehancuran umat manusia dimulai dari ketidakpercayaan itu, dengan terus mengekang perkembangan mereka yang percaya di Yerusalem pada masa itu.